Puisi | Gelitik Kata
Tuesday, December 25, 2018
Add Comment
Ilustrasi (Sumber: https://wordcounter.net) |
Karya: Cecep Gaos
Setiap saat kau datang mengetuk, meski ku sedang diselimuti rasa kantuk.
Pagi, ketika mentari mulai menyinari, kau mulai berusaha menghibur hati. Agar hati kembali berseri.
Siang, ketika hembusan angin mulai menggoyang jutaan ilalang, kau membujuk kegelisahan untuk segera pergi dari pandangan.
Malam, di saat jiwa-jiwa sedang melepas segala lelah di peraduan, lagi lagi kau menghampiri. Tuk sekedar merayu penaku menggoreskan isi kalbu.
Apakah kau tahu? Ku sedang terbuai jutaan rasa, hingga ku lupa indahnya kata-kata. Rasa itu bercampur aduk dalam dada, hingga ku tak mampu merangkai kata-kata.
Kala ku sedang mencumbu rasa, lagi lagi kau menghampiri. Menggelitik jari-jari tanganku yang terasa mulai kaku. Dibelenggu pikiran yang kian lama kian membeku.
#CG @Karawang, 21-09-2018
Telah tayang di Kompasiana:
https://www.kompasiana.com/cecepgaos/5ba4658f43322f21837c1ea2/gelitik-kata
0 Response to "Puisi | Gelitik Kata"
Post a Comment