Kegiatan "Limit", Upaya Membumikan Pendidikan Karakter di Sekolahku
Monday, January 14, 2019
Add Comment
Mengawali Kegiatan "Limit" di Kelas IIIA SD Puri Artha Karawang TA. 2017/2018 (Dok. Pribadi) |
Kegiatan "Limit", Upaya Membumikan Pendidikan Karakter di
Sekolahku
Oleh: Cecep Gaos
Oleh: Cecep Gaos
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi digital (Iptekdigi) serta internet tidak bisa
dipungkiri mempunyai dampak positif dan negatif. Perkembangan iptekdigi dan
internet ini bagai dua sisi mata uang. Satu sisi membawa harapan akan kehidupan
yang lebih mudah, efektif dan efisien, namun di sisi lain menimbulkan
kekhawatiran atau kecemasan akan pudarnya nilai-nilai karakter dan budi pekerti
di kalangan generasi digital native (baca: generasi muda abad
21).
Untuk
menghilangkan kekhawatiran atau kecemasan ini, berbagai pemangku kepentingan -terutama
pemerintah- telah, sedang, dan akan terus mengupayakan usaha-usaha preventif
dan edukatif dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang dapat meminimalisir
dampak negatif perkembangan Iptekdigi dan internet dan yang dapat menumbuhkan
nilai-nilai karakter dan budi pekerti pada generasi digital native.
Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 13 Juli 2015 telah mengeluarkan dan
menetapkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti
(PBP). PBP -sebagaimana tercantum di dalam pasal 1 ayat 2- adalah kegiatan
pembiasaan sikap dan perilaku positif di sekolah yang dimulai sejak dari hari
pertama sekolah, masa orientasi peserta didik baru untuk jenjang sekolah
menengah pertama, sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan, sampai
dengan kelulusan sekolah.
Adapun tujuan
PBP adalah untuk: (a) menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang
menyenangkan bagi siswa, guru, dan tenaga kependidikan; (b) menumbuhkembangkan
kebiasaan yang baik sebagai bentuk pendidikan karakter sejak di sekolah,
keluarga dan masyarakat; (c) menjadikan pendidikan sebagai gerakan yang
melibatkan pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, dan keluarga; dan atau
(d) menumbuhkembangkan lingkungan dan budaya belajar yang serasi antara
sekolah, masyarakat, dan keluarga.
Kemudian pada
tanggal 6 September 2017 Presiden RI telah mengeluarkan Perpres Nomor 87 Tahun
2017 Tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). PPK adalah gerakan pendidikan
di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta
didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga
dengan pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga dan
masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Hal ini
sebagaimana tercantum di dalam pasal 1 ayat 1.
Sekolah tempat
saya mengajar, SD Puri Artha, yang terletak di Komplek Perumahan Puri
Telukjambe Timur Desa Sirnabaya Kecamatan Telukjambe Timur Kabupaten Karawang
mempunyai kewajiban dan tanggung jawab moral untuk mendukung dan melaksanakan
amanat yang tertuang di dalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 Tentang PBP dan
Perpres Nomor 87 Tahun 2017 Tentang PPK ini.
Ada beberapa
program SD Puri Artha yang mendukung terhadap upaya-upaya pemerintah dalam
menumbuhkan budi pekerti dan menguatkan pendidikan karakter peserta didik.
Namun dalam tulisan ini saya hanya akan mengangkat dan berbagi salah satu program
yang ada di SD Puri Artha -terutama di kelas IIIA dimana saya menjadi wali
kelasnya- yang dilaksanakan di pagi hari sebelum kegiatan intrakurikuler (baca:
Kegiatan Belajar Mengajar/KBM) dimulai, yaitu Kegiatan Limit.
Limit singkatan dari Lima Belas Menit. Kegiatan Limit adalah kegiatan di pagi hari
selama lima belas menit yang dilaksanakan oleh peserta didik bersama guru di
kelas sebelum KBM dimulai. Kegiatan Limit
ini terdiri dari empat kegiatan, yaitu (1) Membaca Doa; (2) Menyanyikan Lagu
Kebangsaan Indonesia Raya atau Lagu-Lagu Wajib Nasional; (3) Membaca teks
Pancasila; dan (4) Membaca Surat-surat Pendek Al-Quran. Secara umum, kegiatan Limit ini dapat dilihat dari infografis
berikut ini.
Infografis Kegiatan "Limit" (Dok. Pribadi) |
Kegiatan Limit ini dilaksanakan oleh seluruh
peserta didik bersama wali kelas di dalam kelas dengan dipimpin oleh salah satu
peserta didik secara bergantian setiap hari berdasarkan nomor urut absen. Hal
ini dilakukan dengan tujuan menumbuhkan keberanian dan jiwa kepemimpinan pada
seluruh peserta didik.
Kegiatan
pertama dari kegiatan Limit ini yaitu
membaca doa. Doa yang dibacakan adalah surat Al-Fatihah, doa memohon ampun
untuk diri sendiri dan orang tua, dan doa memohon ditambahkan ilmu dan
pemahaman. Kegiatan membaca doa ini bertujuan untuk keberkahan dan kemudahan di
dalam menuntut ilmu dan untuk menumbuhkan nilai-nilai religius.
Bagi peserta
didik yang beragama selain Islam dipersilakan untuk membaca doa sesuai dengan
agamanya masing-masing. Kegiatan membaca doa ini dipimpin oleh salah seorang
peserta didik dengan aba-aba dalam bahasa Inggris "Pay attention
please! Before we study let's pray together, pray begin!". Setelah
selesai membaca doa, seluruh peserta didik diminta berdiri untuk memberi salam
kepada wali kelas dengan aba-aba "Finish. stand up please!".
Kemudian seluruh peserta didik berdiri dan memberi salam. Setelah memberi
salam, -masih dalam posisi berdiri- dilanjutkan ke kegiatan kedua.
Kegiatan kedua
yaitu menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya atau Lagu-Lagu Wajib Nasional.
Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan nilai-nilai nasionalisme pada diri peserta
didik. Setelah selesai menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya atau
Lagu-Lagu Wajib Nasional, -masih dalam posisi berdiri- langsung dilanjutkan ke
kegiatan ketiga.
Kegiatan
ketiga yaitu membaca teks Pancasila. Kegiatan ini bertujuan agar para peserta
didik dapat menghayati dan mengamalkan nilai-nilai luhur yang terkandung di
dalam Pancasila sehingga terbentuk generasi pancasilais. Setelah membacakan
teks Pancasila, para peserta didik disilakan untuk duduk oleh pemimpin kegiatan
dengan aba-aba "Finish, sit down, please!". Kemudian dalam
posisi duduk, peserta didik melanjutkan ke kegiatan yang terakhir.
Kegiatan
terakhir dari Kegiatan Limit yaitu
membaca surat-surat pendek Al-Quran. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang
terintegrasi dengan program Baca Tulis Quran (BTQ) SD Puri Artha. Kegiatan ini
merupakan kegiatan pendukung program BTQ sehingga peserta didik dapat menghafal
surat-surat pendek Al-Quran dengan lebih cepat. Selain itu, tujuan dari
kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan keterampilan literasi Quran pada diri
peserta didik.
Itulah
gambaran dari empat kegiatan yang ada di dalam Kegiatan Limit di SD Puri Artha tempat saya mengajar. Video Kegiatan Limit ini
bisa dilihat di tautan berikut.
Setelah empat
rangkaian kegiatan Limit tersebut
selesai dilaksanakan, wali kelas memberikan refleksi, evaluasi dan/atau
nasihat-nasihat berkaitan dengan pelaksanaan dan nilai-nilai yang terkandung di
dalam keempat kegiatan Limit tersebut.
Kemudian dilanjutkan dengan memeriksa kehadiran peserta didik (absensi).
Secara umum, nilai-nilai yang terkandung di dalam Kegiatan Limit diantaranya yaitu religius, nasionalis, pancasilais,
keberanian, kepemimpinan, kedisiplinan, dan lain sebagainya. Hal ini sejalan
dengan nilai-nilai yang terkandung dan diharapkan di dalam gerakan Penguatan
Pendidikan Karakter (PPK).
Kegiatan Limit ini saya yakini mempunyai dampak
yang sangat besar terhadap keberhasilan program Penguatan Pendidikan Karakter
yang dicanangkan oleh Pemerintah, terutama oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Hal ini dikarenakan waktu pelaksanaan dan isi dari Kegiatan Limit.
Seperti telah disampaikan di atas bahwa Kegiata Limit ini dilaksanakan di pagi hari sebelum KBM dimulai. Artinya
Kegiatan Limit ini merupakan kegiatan
awal atau pembuka dari proses KBM yang dilaksanakan setiap hari.
Awal yang baik
akan berpengaruh besar terhadap keberhasilan proses-proses berikutnya. Ada
sebuah kutipan dari Aristoteles yang berbunyi "Well begun is half
done", yang artinya -kurang lebih- awal yang baik merupakan setengah
dari keberhasilan. Dengan demikian, semoga dengan Kegiatan Limit ini program-program sekolah lain yang mendukung terhadap
keberhasilan gerakan Penguatan Pendidikan Karakter akan berhasil, sehingga pada
akhirnya akan mencetak generasi-generasi bangsa yang mempunyai karakter yang
baik dan tangguh. []
#CG @18 September 2017
Artikel ini telah tayang di Kompasiana.
0 Response to "Kegiatan "Limit", Upaya Membumikan Pendidikan Karakter di Sekolahku "
Post a Comment