Agar Menulis Terasa Manis
Saturday, April 6, 2019
7 Comments
Ilustrasi (Sumber: http://bookmattic.com) |
Agar
Menulis Terasa Manis
Oleh:
Cecep Gaos, S.Pd
Seseorang yang mampu merasakan
manisnya menulis, akan merasakan betapa indahnya setiap kata yang mampu ia
goreskan. Ia akan menemukan sebuah anugerah terindah yang diberikan Allah,
Tuhan Yang Maha Indah. Tetapi terkadang ada sebagian orang yang menganggap
bahwa kegiatan menulis itu sebagai sesuatu yang tidak penting atau berharga. Mereka
sering kali “lari” dari “hidayah” literasi, baik yang muncul dari dalam dirinya
sendiri maupun yang datang dari orang lain. Sering kali mereka menolak “hidayah”
itu dengan berbagai alasan. Alasan ketiadaan waktu karena kesibukan, perasaan
diri tidak mampu, dan lain sebagainya. Jika hidayah ini tidak segera disambut,
bahkan sering kali ditolak, maka sedikit demi sedikit hati akan menjadi antipati,
lalu mati. Sehingga pada akhirnya, manisnya menulis tidak akan pernah
dirasakan, selamanya.
Lalu, bagaimana agar kita
dapat merasakan manisnya menulis? Berikut adalah lima hal yang harus diyakini
dan/atau dilakukan agar dapat merasakan manisnya menulis. Tetapi, tentu saja
setiap orang akan mempunyai cara atau pendapat yang berbeda, bergantung pada
pengalaman “spiritual” yang dialami oleh masing-masing. Oleh karea itu, jangan
jadikan ini sebagai satu-satunya cara untuk dapat merasakan manisnya menulis. Namun
demikian, semoga ini dapat menjadi bahan inspirasi dan motivasi bagi kita yang
ingin merasakan manisnya menulis.
1. Jadikan
menulis sebagai kebutuhan
Pada dasarnya aktivitas menulis tidak
dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Terlebih pada abad 21 ini. Sebagai
makhluk yang dilengkapi dengan akal pikiran, manusia setiap saat akan senantiasa
berpikir mengeluarkan gagasan-gagasannya. Salah satu cara untuk menuangkan gagasan
tersebut yaitu dengan cara menulis. Seperti halnya makan dan minum, jika
menulis ini dijadikan sebagai kebutuhan pokok, maka kita akan merasa “kelaparan”
ide dan “kehausan” karya jika tidak menulis.
2. Jadikan
menulis sebagai hobi
Jika sebuah aktivitas dilakukan atas dasar
hobi, maka bagaimanapun beratnya akan terasa ringan. Selain itu, aktivitas
tersebut akan memberikan rasa senang pada diri seseorang yang melakukannya. Pun
demikian dengan menulis. Jika menulis dilakukan atas dasar hobi, maka akan menimbulkan
rasa senang dan kepuasan dalam hati.
3. Cintai
menulis dengan sepenuh hati
Cinta memiliki energi yang sangat besar
dan mampu menggerakkan banyak hal. Karena cinta, seseorang rela berkorban apa
saja untuk yang dicintainya. Karena cinta, seseorang rela melakukan apa saja demi
orang yang dicintainya. Oleh karena itu, apapun yang berhubungan dengan yang
dicintainya, akan memancarkan keindahan dan menimbulkan kebahagiaan. Pun
demikian, jika menulis dilandasi dengan cinta, hasilnya akan memberikan
kepuasaan batin dan kebahagiaan hati.
4. Jadikan
menulis sebagai amal ibadah
Bukan hanya kegiatan ritual keagamaan yang
bernilai ibadah yang akan mendatangkan pahala bagi pelakunya. Kegiatan lain pun
dapat bernilai amal ibadah, asalkan dilandasi dengan niat yang baik. Pahala
yang didapatkan dari ibadah yang kita lakukan tersebut, dapat menjadi bekal
untuk kebahagiaan di dunia dan akhirat. Pun demikian, menulis dapat menjadi
amal ibadah bagi yang melakukannya, jika dilandasi dengan niat yang baik. Sebagaimana
kegiatan lain yang bernilai ibadah, menulis pun dapat mendatangkan pahala bagi
orang yang melakukannya. Dengan demikian, pada akhirnya kita akan mendapatkan salah
satu manfaat dari menulis, yaitu pahala ibadah. Tentu saja hal ini dapat membahagiakan
hati.
5. Menulislah
karena Allah
Betapa indahnya, jika kita melakukan segala
sesuatu karena Allah (Lillah ta'ala) dan
dengan penuh keikhlasan. Semua yang kita lakukan akan terasa ringan, tanpa
beban. Ada tidaknya yang memperhatikan, kita tetap melakukannya. Ada tidaknya
pujian, itu bukan jadi ukuran. Demikian halnya dalam menulis. Jika menulis ini
dilandasi karena Allah, maka kita akan menulis tanpa beban. Kita akan tetap
menulis meski pujian tidak didapatkan. Kita akan tetap menulis meski cemoohan setiap
saat dirasakan.
Demikianlah lima hal yang dapat membuat
kita merasakan manis dan indahnya menulis. Oleh karena itu, mari kita luruskan niat dan bersihkan hati agar semua yang kita tulis bermanfaat untuk kemajuan literasi. []
#CG
@Karawang, 06-04-2019
Sepakat-sepaket
ReplyDeleteTerima kasih Pak Iyus 🙏🙏
DeleteMandepppp
ReplyDeleteTerima kasih Pak/Bu 🙏🙏
DeleteTerima kasih sdh menginspirasi dan menjadi charger utk kembali menulis
ReplyDeleteSama-sama Pak EL Kamalin...
DeleteTetap semangat untuk terus menulis.
Nice Point of view
ReplyDelete