Program “One Dove”, Upaya Mencetak Generasi Emas yang Digital Literat dan Qurani
Monday, February 10, 2020
Add Comment
Dok. Pribadi |
Program “One Dove”, Upaya
Mencetak Generasi Emas yang Digital Literat dan Qurani
Oleh: Cecep Gaos, S.Pd
Abad
21 merupakan abad yang penuh dengan lompatan-lompatan besar perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, terutama teknologi digital dan internet. Hal ini
mendorong berbagai pihak untuk dapat menyesuaikan diri dan mengikuti segala perkembangan
yang ada. Jika tidak, ketertinggalan akan menjadi sebuah keniscayaan.
Terlebih
jika berbicara tentang revolusi industri 4.0 yang terjadi saat ini, kita akan mendapati bahwa teknologi di bidang manufaktur
telah memasuki tren otomasi dan pertukaran data, yang mencakup sistem Cyber
Fisik, Internet of Thing (IoT),
Komputasi Awan (Cloud) dan Komputasi
Kognitif. Hal ini tentu saja akan memberikan dampak dan membawa banyak
perubahan dalam berbagai hal.
Bagi
manusia, perkembangan teknologi bagai dua sisi mata uang. Satu sisi memberikan
dampak positif, pada sisi lain dapat menimbulkan dampak negatif. Oleh karena
itu, harus dilakukan upaya-upaya yang baik dan konsisten agar dampak negatif
yang ditimbulkan dapat dikendalikan bahkan dihilangkan sama sekali.
Sementara
itu, Indonesia disinyalir akan memperoleh bonus demografi pada tahun 2045. Pada
tahun ini Indonesia akan dihuni oleh generasi produktif (pemuda) yang sangat
besar, yaitu berjumlah sekitar 70% dari total penduduk Indonesia. Generasi ini sering disebut sebagai Generasi
Emas.
Untuk
menghadapi bonus demografi ini, berbagai pihak tentu saja harus menyambut dan
mempersiapkan diri dengan baik. Pun demikian dengan bidang pendidikan. Bidang
pendidikan, dalam hal ini sekolah, harus dapat menyesuaikan proses-proses
pendidikannya dengan perkembangan dan kemajuan yang terjadi saat ini.
Lalu
apa yang harus dilakukan agar Generasi Emas ini menjadi generasi yang utuh?
Banyak
pihak di bidang pendidikan telah melakukan berbagai upaya dan terobosan untuk
mempersiapkan generasi emas yang dapat menjawab segala tantangan abad 21.
Contohnya adalah SMP Puri Artha, sekolah tempat penulis mengabdikan diri. SMP Puri Artha adalah Sekolah Menengah Pertama yang berada di Kabupaten Karawang
Provinsi Jawa Barat. Sekolah ini memiliki tagline "Home of Golden Generation". Salah satu visi dan misi sekolah ini berfokus pada
pembentukan sumber daya manusia yang religius dan melek teknologi digital.
Sekolah
ini telah melaksanakan beberapa program atau kegiatan yang dapat meningkatkan
dan menyeimbangkan antara keterampilan digital dengan kesalehan spiritual para
peserta didik. Salah satu program yang dilaksanakan adalah program “One Dove”.
Aktivitas One Dove (Dok. Pribadi) |
“One Dove”
singkatan dari “One Day One Verse”
atau dalam Bahasa Indonesia berarti “Satu Hari Satu Ayat (Alquran)”. Program “One Dove” ini termasuk program harian.
Program ini dilaksanakan di pagi hari setelah pelaksanaan salat duha bersama
pada pukul 07.00 WIB. Program ini diikuti oleh seluruh warga sekolah. Sebelum
salat duha dimulai, setiap warga sekolah telah mendapatkan potongan kartu kecil
berisi nomor surat dan ayat yang berbeda-beda yang dibagikan setiap hari ketika
mereka tiba di sekolah. Kartu-kartu kecil ini berjumlah 6.236. Jumlah ini
adalah jumlah ayat yang terdapat di dalam Alquran.
Kartu One Dove (Dok. Pribadi) |
Setelah
salat duha selesai, mereka mencari surat dan ayat yang tertera pada kartu yang
mereka pegang melalui aplikasi Alquran digital yang telah terpasang di dalam Tablet
masing-masing. Kemudian mereka membaca ayat tersebut bersama-sama dengan
terlebih dahulu membaca “taawudz” dan
“basmallah”. Setelah selesai membaca
ayat tersebut, mereka membaca doa salat duha. Demikian kegiatan ini terus berjalan
setiap hari.
Lalu
pertanyaannya, mengapa sehari hanya satu ayat saja? Perlu diketahui, bahwa
target yang ingin dicapai program ini bukanlah pada seberapa banyak ayat
Alquran yang dapat dihapal oleh masing-masing para peserta didik, tetapi
seberapa banyak ayat Alquran yang dapat dibaca oleh seluruh warga sekolah
secara bersama-sama. Selain itu, tujuan utama program “One Dove” ini adalah untuk membiasakan warga sekolah, terutama
para peserta didik, dalam membaca Alquran sehingga mereka menjadi generasi emas
yang Qurani yang hatinya dekat dengan Alquran. Selain itu, dengan adanya
pemanfaatan Tablet dalam program ini, diharapkan mereka mempunyai kesadaran
bahwa teknologi digital dapat dimanfaatkan untuk hal-hal lain yang lebih
bermanfaat. Sehingga pada akhirnya mereka dapat menjadi generasi emas yang
melek terhadap teknologi digital dan berjiwa qurani. Wallahu a’lam. []
Referensi
Tresya,
Viranda. (t. thn). Revolusi Industri 4.0: Pengertian,
Prinsip, dan Tantangan Generasi Milenial.
https://www.maxmanroe.com/revolusi-industri-4-0.html diakses
pada 12 Agustus 2019
Wikipedia. Industri
4.0.
https://id.wikipedia.org/wiki/Industri_4.0 diakses
pada 12 Agustus 2019
Yulianti, Rizkia. (2017). Generasi Emas Produktif, Indonesia Siap di Tahun 2045.
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2017/11/21/indonesia-bisa-lahirkan-generasi-emas-bukan-micin
diakses pada 12 Agustus 2019
0 Response to "Program “One Dove”, Upaya Mencetak Generasi Emas yang Digital Literat dan Qurani"
Post a Comment